Jumat, 11 Maret 2011

Kesalahan Dalam Berbahasa

Jalan Lingkar dari Cikampek Menuju Gerbang Tol Kalihurip Rawan Kejahatan

Senin, 7 Februari 2011 - 7:47 WIB

KARAWANG (Pos Kota) – Jalan lingkar (interchenge) dari lampu merah depan Kantor Kecamatan Cikampek menuju gerbang Tol Kalihurip, Dawuan, Cikampek, yang sepi dan minim lampu penerangan, saat ini rawan kriminalitas, bahkan sering dijadikan tempat “pembuangan” korban kejahatan di jalan Tol Cikampek.

Beberapa hari lalu, sepasang remaja berboncengan sepeda motor Mio CW T 2108 HE, ketika sedang melaju di jalan lingkar dari arah lampu merah Kantor Kecamatan Cikampek menuju gerbang Tol Kalihurip, tepatnya di jalan sekitar depan kawasan PT Timor Cikampek, secara tiba-tiba di cegat empat lelaki bertubuh kekar yang keluar dari semak-semak depan lapangan bekas pabrik mobil Timor.

Ikbal, 21, yang membonceng Sinta, 15, siswi kelas tiga SMP di Cikampek, warga Pagadungan Rt 03 RW 05 DesaPurwasari Kec. Purwasari, tersebut, terpaksa dirawat di RSU Karya Husada, karena lukanya cukup parah setelah dibacok salah satu kawanan penjahat yang bersenjata golok, ketika berusaha mempertahankan motor yang dirampas pelaku.

Susi, 20, kakaknya Sinta, mengatakan, kejadian yang menimpa adiknya terjadi sekitar pukul 21:30, saat itu Sinta, adiknya bersama Ikbal, 21, pacarnya yang bekerja di proyek sekitar lokasi kejadian.

Ketika mereka berboncengan di jalan interchange Gerbang Tol Kalihurip, laju motor mereka dihadang empat lelaki bertubuh kekar, lalu menyabetkan golok ke arah kepala dan tangan kedua korban .

Kedua korban jatuh tersungkur, saat itulah kawanan perampok ini membawa kabur hasil rampasannya. Warga setempat yang kebetulan melewati jalan itu, membawa korban ke rumah sakit terdekat, kemudian keluarga korban melaporkan ke Mapolsek Cikampek. Hingga kemarin, petugas masih memburu pelaku.

Beberapa warga Kalihurip dan Dawuan yang sering melalui jalan tersebut untuk berangkat dan pulang dari tempat bekerja mengendarai motor, bila melalui jalan itu pada malam hari mengaku merasa takut jadi sasaran penjahat.

Kusnendar, 45, warga Desa Karanganyar tetangga Desa Kalihurip, mengatakan, bila malam hari jalan di sekitar depan kawasan pabrik PT Timor, sangat sepi dan semaknya tinggi – tinggi, jadi kalau ada penjahat yang bersembunyi di semak-semak itu tidak akan terlihat, ditambah lagi jauh dari pemukiman penduduk dan yang ada hanya bangunan pabrik yang jaraknya berjauhan.

Hanya saja sekali-kali jalan ini dilalui bus antar kota dari arah Jakarta yang menuju Kota Cikampek, keluar melalui gerbang Tol Kalihurip, Dawuan. “Pantas saja lokasi jalan interchange ini, sering dijadikan lokasi kejahatan serta pembuangan korban kejahatan,” ujar Kusnendar.


ANALISA :

· Dari lampu merah depan Kantor Kecamatan Cikampek menuju gerbang Tol Kalihurip, Dawuan, Cikampek, yang sepi dan minim lampu penerangan, saat ini rawan kriminalitas, seharusnya dari lampu merah depan Kantor Kecamatan Cikampek menuju gerbang Tol Kalihurip, Dawuan, Cikampek, yang sepi dan sedikit lampu penerangan, saat ini rawan kriminalitas.

· Secara tiba-tiba dicegat empat lelaki bertubuh kekar yang keluar dari semak-semak depan lapangan bekas pabrik mobil Timor. Seharusnya secara tiba-tiba dihadang empat lelaki bertubuh kekar yang keluar dari semak-semak depan lapangan bekas pabrik mobil Timor.

· Kedua korban jatuh tersungkur, saat itulah kawanan perampok ini membawa kabur hasil rampasannya. Seharusnya Kedua korban jatuh tersungkur, saat itulah kawanan perampok ini membawa lari hasil rampasannya.

· Hingga kemarin, petugas masih memburu pelaku. Seharusnya Hingga kemarin, petugas masih mencari pelaku.

· Bila melalui jalan itu pada malam hari mengaku merasa takut jadi sasaran penjahat. Seharusnya bila melalui jalan itu pada malam hari mengaku merasa takut menjadi sasaran penjahat.

· Jadi kalau ada penjahat yang bersembunyi di semak-semak itu tidak akan terlihat. Seharusnya jadi jika ada penjahat yang bersembunyi di semak-semak itu tidak akan terlihat.

(http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/02/07/jalan-lingkar-dari-cikampek-menuju-gerbang-tol-kalihurip-rawan-kejahatan)

25 Pelaku Kriminal Dibekuk

Posted by redaksi on February 23rd, 2011

KEPAHIANG – Operasi Pekat Nala 2011 yang digelar Polres Kepahiang sejak Senin (1/2), berhasil menggiring25 pelaku kriminal ke hotel prodeo. Data diperoleh, dari 25 pelaku yang berhasil dibekuk secara garis besar terbagi dalam 7 kasus.

Kasus kepemilikan senjata tajam berada pada urutan teratas dengan 6 kasus dan menyeret 6 pelaku. Disusul kasus curanmor dengan 4 kasus dengan 10 pelaku, curas 2 kasus dengan 2 pelaku. Kemudian penadahan 2 kasus dengan 4 pelaku, narkoba 1 kasus dengan 1 pelaku, asusila 1 kasus 1 pelaku dan minuman keras sebanyak 1 kasus dengan 1 pelaku.

Kapolres Kepahiang AKBP Chaerul Yani, S.Ik melalui Kanit Humas/PPID Ipda Umar Fatah, SH dari 25 pelaku tindak kriminalitas itu ada yang diberi tindak pembinaan. Seperti pelaku kepemilikan minuman keras. Sedangkan pelaku lainnya ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sampai ke pengadilan. “Yang kita nilai bisa dibina, ya dilepaskan. Sisanya akan dinaikkan semua ke pengadilan,” terang Umar.

Tingginya angka kriminalitas yang terjadi di wilayah hukum Kepahiang, tentunya menjadi tantangan bagi jajaran Polres Kepahiang. Operasi rutin meski terus dilakukan, paling tidak akan bisa mengerem niatan pelaku kriminal untuk beraksi. “Yang paling kita butuhkan guna meredam aksi kriminalitas adalah tingginya sikap proaktif dari masyarakat. Operasi sejenis akan terus kami lakukan,” kata Umar.(oce)

ANALISA

· Paragraf pertama : KEPAHIANG – Operasi Pekat Nala 2011 yang digelar Polres Kepahiang sejak Senin (1/2). Seharusnya KEPAHIANG – Operasi Pekat Nala 2011 yang dijalankan Polres Kepahiang sejak Senin (1/2).

· Paragraf pertama : Berhasil menggiring 25 pelaku kriminal ke hotel prodeo. Seharusnya berhasil membawa 25 pelaku kriminal ke hotel prodeo.

· Paragraf pertama : Data diperoleh, dari 25 pelaku yang berhasil dibekuk secara garis besar terbagi dalam 7 kasus. Seharusnya Data diperoleh, dari 25 pelaku yang berhasil diringkus secara garis besar terbagi dalam 7 kasus.

· Paragraf keempat : Operasi rutin meski terus dilakukan, paling tidak akan bisa mengerem niatan pelaku kriminal untuk beraksi. Seharusnya Operasi rutin meski terus dilakukan, paling tidak akan bisa mengantisipasi niatan pelaku kriminal untuk beraksi.

· Paragraf keempat : “Yang paling kita butuhkan guna meredam aksi kriminalitas adalah tingginya sikap proaktif dari masyarakat. Operasi sejenis akan terus kami lakukan,” kata Umar.(oce). Seharusnya “Yang paling kita butuhkan guna mengurangi aksi kriminalitas adalah tingginya sikap proaktif dari masyarakat. Operasi sejenis akan terus kami lakukan,” kata Umar.(oce)

(http://harianrakyatbengkulu.com/?p=1098)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar